MENGURANGI KONSUMSI GULA DAN GARAM: CARA SEDERHANA CEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat terus menjadi perhatian penting, terutama terkait konsumsi gula dan garam yang berlebihan. Kedua bahan ini memang dibutuhkan tubuh, namun jika dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan dapat meningkatkan risiko berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung, hingga gangguan ginjal. Pola makan yang serba praktis dan tingginya konsumsi makanan instan membuat risiko ini semakin besar.
Gula dan Garam: Penting, Namun Menjadi Masalah saat Berlebihan
Gula berfungsi sebagai sumber energi, sementara garam berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi saraf. Namun konsumsi berlebih dari kedua bahan tersebut dapat mengganggu fungsi tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Minuman manis kemasan, makanan cepat saji, bumbu instan, serta berbagai camilan tinggi gula dan garam menjadi penyebab utama tingginya asupan masyarakat tanpa disadari.
Batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah maksimal 50 gram per hari atau sekitar empat sendok makan. Sementara itu, garam idealnya tidak lebih dari 5 gram per hari atau sekitar satu sendok teh. Melebihi batas tersebut dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Risiko Penyakit Tidak Menular yang Mengintai
Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko diabetes melitus, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Sebaliknya, garam yang dikonsumsi berlebihan berkaitan erat dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah “silent killer” yang sering tidak disadari, tetapi menjadi penyebab utama stroke dan serangan jantung.
Penyakit-penyakit ini umumnya tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan akibat kebiasaan makan yang tidak sehat. Karena itu, perubahan pola makan menjadi langkah penting untuk mencegahnya.
Mengapa Perubahan Pola Makan Penting Dimulai Sekarang?
Pencegahan penyakit jauh lebih mudah dan lebih murah dibandingkan pengobatan. Pengurangan konsumsi gula dan garam tidak hanya membantu menjaga kesehatan, tetapi juga meningkatkan energi, kualitas hidup, dan produktivitas. Selain itu, sebagian besar PTM menyerang kelompok usia produktif, sehingga pencegahan sejak dini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan aktivitas sehari-hari.
Langkah Sederhana yang Dapat Dilakukan Masyarakat
Beberapa kebiasaan mudah yang bisa diterapkan sehari-hari antara lain:
1. Membatasi gula pada makanan dan minuman
– Kurangi gula pada teh, kopi, dan minuman lainnya.
– Batasi konsumsi minuman manis kemasan seperti soda, teh manis botolan, minuman energi, dan minuman serbuk.
2. Mengurangi penggunaan garam saat memasak
– Biasakan mencicipi makanan sebelum menambahkan garam atau penyedap rasa.
– Gunakan bumbu alami seperti bawang, kunyit, jahe, cabai, atau rempah untuk meningkatkan cita rasa.
3. Membaca label kemasan
– Periksa kandungan gula, natrium, dan kalori pada produk makanan/minuman.
– Pilih produk dengan kandungan gula dan garam yang lebih rendah.
4. Mengurangi konsumsi makanan ultra-proses
– Batasi mi instan, keripik, sosis, nugget, dan makanan cepat saji yang cenderung tinggi gula, garam, dan lemak.
5. Memperbanyak buah, sayur, dan air putih
– Konsumsi minimal lima porsi buah dan sayur per hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
– Perbanyak air putih sebagai pilihan minuman utama.
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Pola Hidup Sehat
Perubahan gaya hidup sehat paling efektif dimulai dari keluarga. Kebiasaan memilih bahan makanan, cara memasak, serta membiasakan anak mengonsumsi makanan rendah gula dan garam sangat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang. Semakin dini kebiasaan baik diperkenalkan, semakin besar peluang generasi selanjutnya tumbuh sehat dan terhindar dari PTM.
Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana dan konsisten, setiap orang dapat berperan dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Mengurangi konsumsi gula dan garam adalah investasi kecil yang berdampak besar bagi kehidupan yang lebih panjang, produktif, dan berkualitas.
PENULIS : AGNES NABILLA DAMANIK
