PEMKO TEBING TINGGI TERUS LAKUKAN UPAYA TINGKATKAN STATUS KLA DARI NINDYA MENJADI UTAMA
Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi terus berupaya dan melakukan pembenahan agar status Kota Layak Anak (KLA) Kota Tebing Tinggi yang saat ini Nindya tetap dapat dipertahankan, bahkan bukan mustahil meningkat menjadi Utama.
Selain pemetaan, identifikasi potensi permasalahan dan kekuatan masing-masing kelurahan terkait layak anak pun tetap dilakukan.
Kepala Bappeda selaku Wakil Ketua I Satgas Kota Layak Anak Erwin Suheri Damanik, S.Sos. M.SP., mengatakan bahwa apabila evaluasi KLA Nindya Kota Tebing Tinggi tetap dapat dipertahankan, maka berkas administrasi dan sarpras harus dapat dijaga dan disimpan untuk mendukung Kota Layak Anak Utama.
"Jika evaluasi KLA Nindya Kota Tebing Tinggi tetap dapat dipertahankan, sebaiknya berkas administrasi dan Sarpras dapat dijaga dan disimpan untuk mendukung Kota Layak Anak Utama” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Rapat Gugus Tugas KLA Kota Tebing Tinggi, Jumat (03/02/2023) di ruang rapat aula Kantor DP3APM Jalan Gunung Dempo.
Guna mewujudkan hal tersebut, Erwin Suheri Damanik berharap agar seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Layak Anak Utama.
“Seluruh OPD dapat berpartisipasi aktif untuk mewujudkan Kota Tebing Tinggi Kota Layak Anak dari Nindya menjadi Utama, karena tidak dibutuhkannya Super Man namun Super Team. Mari Bekerja sama dan sama - sama bekerja untuk mewujudkan Kota Tebing Tinggi, Kota Layak Anak Utama” ujar Wakil Ketua I Satgas KLA Kota Tebing Tinggi.
Sementara itu, Ketua TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota Tebing Tinggi Ny. Harliaminda Dimiyathi mengatakan angka stunting menjadi salah satu indikator Kota Layak Anak Utama.
"kita harus dapat menurunkan angka stunting di Kota Tebing Tinggi (2,16 persen) yang menjadi salah satu indikator Kota Layak Anak Utama," jelasnya.
Menurut Ketua TP. PKK Tebing Tinggi, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka stunting yaitu dengan memberikan pembekalan kepada Ibu, baik dalam pendidikan maupun pelatihan.
“Kita harus membekali seorang ibu baik pendidikan dan pelatihan agar dapat mewariskan kecerdasan dan memberikan asupan gizi yang baik untuk menurunkan angka prevelensi stunting," ujarnya.
Selain itu, Ketua TP. PKK Tebing Tinggi juga mengharapkan kerja sama semua stakeholder terkait untuk menurunkan tingkat perkawinan dan pelecehan yang terjadi pada anak.
"Mari bekerja sama untuk menurunkan tingkat perkawinan anak dan menurunkan pelecehan terhadap anak, supaya anak Kota Tebing Tinggi menjadi lebih bahagia," tutup Ketua TP PKK Kota tebing Tinggi.
Turut hadir Sekretaris Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Tegen Maharaja, S.Kom, SH., Kasubbag Pembinaan Kejari Eka Purba, Kadis P3APM selaku Sekretaris Satgas Kota Layak Anak Kota Tebing Tinggi Dra. Sri Wahyuni, M.Si, Kadis Ketenagakerjaan dan Perindustrian Ir. Iboy Hutapea dan Perwakilan Kementerian Agama serta perwakilan OPD terkait.