Home - Pemerintah Kota Tebing Tinggi

Selamat Datang

di Website Resmi Pemerintah Kota Tebing Tinggi

PENJABAT WALI KOTA TEBING TINGGI HADIRI RAPAT PARIPURNA DPRD DENGAN AGENDA DENGARKAN PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN RI 

Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Dr. Moettaqien Hasrimi, S.STP., M.Si. menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tebing Tinggi dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2024 Pada Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/08/2024) di ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tebing Tinggi, Jl. Sutomo.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt. Sekdako H. Kamlan Mursyid, S.H., M.M., CGCAE, , Wakapolres Kompol. Slamet Riyadi, S.H., M.H., Kasi Intel Kejari Hiras A. Silaban, Danramil 13/ TT Kapt. Inf. Yudi Chandra, Wadanyon Brimob Poldasu AKP. Abdul Holid, S.Sos., M.H.

Selanjutnya, Kepala BNNK Kompol. Hendro Wibisono, S.IP., M.M., M.Si., Kaur Umum Lapas Kelas IIB Josua Nainggolan, S.H., Ketua Bawaslu Amsal Franky H.Tambun, Kepala ATR/ BPN Yayuk Supriaty, S.H., M.H., Asisten, Kepala OPD atau mewakili, Staf Ahli, Kabag, Camat dan Lurah atau mewakili, tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, tamu undangan, insan pers dan tim peliputan Diskominfo.

Dalam pidato kenegaraan, Presiden RI mengatakan, tahun ini, genap 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI dan genap 5 tahun Bapak Prof. KH. Ma'ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

"Sejak hari pertama saya menerima amanah ini, saya sangat menyadari akan ada banyak gelombang yang harus dihadapi. Akan banyak tantangan yang harus diselesaikan. Tetapi sedari awal, saya juga yakin dan sangat percaya, bahwa saya tidak sendirian. Ada cita-cita dan harapan masyarakat, ada dukungan dan doa dari rakyat yang selalu mengiringi dan menguatkan," kata Presiden RI. 

Tak lupa, ucapan terimakasih disampaikan Presiden RI, selama 10 tahun ini, telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia sentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar.

"Sehingga sampai saat ini, kita telah membangun 366 ribu km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru," urai Presiden RI.

Lanjut Presiden RI, kaitan dengan kinerja Lembaga Negara, mulai dari MPR RI yang telah berperan aktif memperkokoh ideologi negara, memperdalam rencana penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara dan menjaga silaturahmi antar tokoh bangsa.

DPR RI yang telah menjalankan fungsi legislasi. Menjalankan fungsi penganggaran dan pengawasan, ujar Presiden RI, merumuskan RAPBN 2025 untuk suksesi transisi pemerintahan dan menyelesaikan banyak UU strategis. 

"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi dukungan dan kerja sama seluruh Lembaga Negara dalam menopang lompatan kemajuan Indonesia," ujar Presiden RI.

Begitu juga dengan BPK RI, masih ujar Presiden RI, yang telah mengawasi penggunaan anggaran negara, serta memperkokoh kepercayaan dan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, melalui keaktifannya dalam organisasi dan forum-forum global.

"DPD RI yang terus mengawal kemandirian daerah otonom. Menginisiasi inisiatif rancangan legislasi, melakukan pengawasan pelaksanaan UU dan Perda, serta memberi perhatian khusus terkait agraria dan pangan. 

Dan Komisi Yudisial RI, ujar Presiden RI, yang telah berperan aktif mewujudkan hakim berintegritas dan berkualitas guna meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap institusi kehakiman di negara kita 

"Serta MA RI beserta lembaga peradilan di bawahnya yang mengadili dan melakukan penguatan restorative justice untuk menyelaraskan kepentingan korban dan pertanggung jawaban terdakwa tanpa melalui pemidanaan," ujar Presiden RI.

Selanjutnya, Presiden RI juga mengatakan, MK RI yang telah menangani lebih dari 202 perkara pengujian UU dan mengadili sengketa Pemilu.

Masih kata Presiden RI, sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. 

"Saya dan Prof. KH Maruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!, " demikian disampaikan Presiden RI. 

Komentar
  • TERBARU
  • TERPOPULER
  • ACAK