Home - Pemerintah Kota Tebing Tinggi

Selamat Datang

di Website Resmi Pemerintah Kota Tebing Tinggi

PEMKO TEBING TINGGI IKUTI RUTIN RAKOR PENGENDALIAN INFLASI DI DAERAH SECARA VIRTUAL

Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Bagian Perekonomian dan SDA (Sumber Daya Alam) Setdako, mengikuti secara rutin rakor (rapat koordinasi) Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual, Senin (29/04/2024) di ruang Kerja Wali Kota lantai IV, gedung Balai Kota Jl. Dr. Sutomo. 

Rakor tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Jend. Pol.(purn.) Muhammad Tito Karnavian, MA., P.hD. dan diikuti kepala Daerah, Gjbernur, Bupati, Wali Kota, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerah maaing-masing.

Mendagri RI pada kesempatan itu mengingatkan agar Kepala Daerah tidak terlena dengan inflasi tahun ke tahun pada bulan Maret 2024 yang sebesar 3,05 persen. Sebab kata dia, secara bulanan inflasi meningkat cukup tajam terutama di sektor makanan-minuman dan tembakau.

Masalah pangan, tambah Mendagri RI, masih menjadi yang nomor satu penyumbang inflasi.

"Kita jangan terlena dengan angka 3,05 karena tidak semua daerah angkanya di atas kisaran 3,05. Kami selalu mengingatkan angka-angka yang tinggi di atas 3,05 itu cukup banyak. Hampir separuh provinsi," kata Mendagri RI.

Mendagri RI mencatat 10 provinsi dengan inflasi tertinggi, yakni Papua Barat, Gorontalo, Papua Tengah, Sumatra Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatra Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Lanjut Mendagri RI, inflasi 3,05 secara tahunan merupakan imbas dari situasi internal yakni Ramadhan dan Lebaran sehingga membuat harga meningkat meskipun ada panen. Selain itu, inflasi Maret juga dipengaruhi situasi global perang Rusia-Ukraina dan konflik di Timur Tengah.

"Ini juga berpengaruh pola dan supply internasional. Namun kita relatif masih bisa terkendali," ujar Mendagri RI.

Selanjutnya, Mendagri RI juga mengingatkan, inflasi Maret 2024 untuk komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, bawang putih dan bawang merah menunjukkan tren kenaikan dibandingkan dengan Februari 2024. Sedangkan, inflasi Maret 2024 untuk komoditas beras menunjukan tren penurunan dibandingkan dengan Februari 2024.

“Harga beras mulai mengalami kenaikan sejak pertengahan tahun 2022, inflasi tertinggi terbesar pada September 2023 (5,61%) dan Februari 2024 (5,32%) memasuki bulan Maret 2024, tekanan inflasi beras mulai melemah, seiring dengan mulainya masuk musim raya di beberapa wilayah di Indonesia,” papar Mendagri RI.

Sementara harga bawang merah sampai dengan minggu keempat (M4) April naik sebesar 27,84 persen dibandingkan Maret 2024, harga bawang putih sampai dengan M4 April naik sebesar 4,50 persen dibandingkan Maret 2024.

Turut diikuti secara virtual, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setdako yang juga menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan SDA Ir. Nasrullah, Danramil 13/TT Kapt. Inf. Yudi Chandra, Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, AP., M.Si., Kadisnakerperin Ir. Iboy Hutapea, Agustiar, ST. mewakili Kepala BPS, perwakilan OPD terkait, tim Aptika dan tim peliputan Diskominfo.

Komentar
  • TERBARU
  • TERPOPULER
  • ACAK